SELAMAT DATANG DI umarsurati.blogspot.com SEMOGA BLOG INI BISA BERMANFAAT BAGI ANDA SEMUA . . . :)

Kamis, 04 September 2014

Usaha Mencapai Pendidikan Yang Setara



“Pendidikan merupakan hak penting, bagi setiap insan, khususnya pendidikan yang layak dan setara..”
                                               

                               Sore itu, tepat pukul empat, aku berjalan dari lobi utama menuju tempat pemberangkatan bus antar kota. suasana ramai turut menyertai pada waktu itu. karena mungkin sebabnya adalah hari minggu. waktu dimana para pelajar dan para pekerja bersiap-siap untuk beraktivitas lagi keesokan harinya. wajar saja pada saat itu sangat ramai. derap langkahku kupertegas, tujuannya untuk sedikit menakut-nakuti para copet/ tangan2 berdosa yang sering mengambil uang yang bukan miliknya. berjalan dengan sangat tegap, ya, itu yang kulakukan. mungkin sering disebut copet jika di Terminal, tapi disebut koruptor jika berada di tatanan pemerintahan Negara. jadi, copet dan koruptor, sama-saja. sama-sama tidak punya harga diri, dan aku memandang mereka dengan sangat rendah.

                                                 setelah berjalan cukup jauh, akhirnya bus yang kucari telah berada di depanku, Bus Jurusan Semarang. Langsung saja aku memasuki bus itu tanpa ragu, karena sudah tahu bahwa bus yang kini kunaiki adalah bus (ekonomi), bukan yang (patas, perbedaannya ada pada suasana mungkin, kalau bus patas lebih bisa dikatakan akan menyamankan penumpang dengan tempat yang diisi satu orang per-kursi. kalau bus ekonomi lebih bisa dikatakan menyamankan sang sopir. Perbedaannya juga pada tarif yang diberlakukan. Setalah masuk kedalam bus tadi, akupun mencari, kira-kira bangku mana yang tepat untukku, akhirnya aku memutuskan untuk memilih bangku yang berada di tengah, yang waktu itu masih belum terisi orang. Dan setelah aku menunggu bus terisi penuh untuk beberapa saat, buspun berangkat. Di tengah jalan, seperti biasanya, aku sebagai penumpang harus membayar tarif yang diberlakukan dan akan menerima karcis sebagai bukti pembayaran.

                                  Seperti biasanya, jika akau berada di dalam bus dan dalam perjalanan jauh, di tengah jalan pasti tertidur, karena apalagi yang bisa dilakukan penumpang selain tidur dan makan cemilan ketika di dalam bus. Tapi, tidurku terusik, kudengar seperti suara anak perempuan sedang bernyanyi di sampingku, sambil memainkan kecrekan kecilnya. Setelah tersadar, ternyata perempuan tadi ada dua orang, dan setelah kuperhatikan, mereka kembar. dua sosok perempuan kembar, kira-kira seumuran adikku yang kini masih dibangku SMP kelas 7, astaga, mereka ngamen ???!!! salah satu dari kedua anak tersebut membagikan sepucuk amplop, tentu saja aku juga menerimanya, setelah kulihat-lihat dengan seksama amplop tadi, ternyata dibelakang amplop ada selarik tulisan yang menyatakan bahwa kedua anak tadi mengamen untuk mencaru uang, dan uang yang diperoleh akan digunakan untuk meneruskan pendidikan mereka, tulisan itu juga menyatakan bahwa orang tuanya dalam keadaan yang kurang mampu, sebagai penutup, mereka juga menyatakan meminta maaf apabila perjalanan para penumpang terganggu atas kehadiran mereka yang pada saat itu mengamen.

                                            hatiku tergetar mendengar setiap lirik lagu yang dinyanyikan kedua perempuan kembar tadi, bukan karena lagu yang dinyanyikannya, tapi karena sangat miris membayangkan bagaimana kedua orang tersebut menjalani hidup. mereka rela mengamen, mungkin setelah sepulang sekolah, untuk meneruskan pendidikan. sungguh kejadian yang sangat tidak etis, mengingat sudah beberapa kali pemerintah mengumumkan bahwa pendidikan 12 tahun, gratis. tapi apa yang terjadi sekarang ?, rata-rata untuk sekolah, kita masih membutuhkan biaya yang sangat besar, jika tidak bisa membayar, akan dikeluarkan dan tidak diperkenankan lagi untuk sekolah. seharusnya untuk mereka yang berada di keadaan yang kurang mampu, pendidikan untuk mereka, digratiskan, atau dibebaskan dari biaya. semoga pemerintah dapat mendengar jeritan-jeritan yang berasal dari mereka yang kurang mampu. jujur, aku sangat bangga dengan mereka tadi, daripada anak orang kaya yang hanya bisa meminta dari orang tuanya, insyaallah di masa depan orang-orang seperti mereka bisa menjadi manusia yang lebih matang dalam menghadapi kerasnya kehidupan. semoga mereka-mereka yang berjuang dan berusaha dapat meraih cita-citanya.. aminn...

0 komentar:

Posting Komentar