SELAMAT DATANG DI umarsurati.blogspot.com SEMOGA BLOG INI BISA BERMANFAAT BAGI ANDA SEMUA . . . :)

Selasa, 23 September 2014

KUMPULAN SANDI SANDI PRAMUKA

Kata sandi berasal dari bahasa Sanskerta, yang artinya rahasia. Karena itu maka tulisan rahasia disebut sandi, atau tulisan-tulisan yang dirahasiakan. Huruf atau kata sandi sulit dimengerti kecuali kalau kita mengetahui  kunci atau cara memecahkannya.
Asal mula sandi ini berasal dari para pahlawan jaman dulu yang suka berkelana  dan suka berpindah-pindah tempat tinggal,untuk itu mereka harus memiliki  kata sandi dan bisa mempergunakannya berbagai bentuk sandi untuk mengecoh / mengelabui lawan-lawan atau musuhnya. Sekitar tahun 3000 SM, di Kerajaan Babilonia telah ditemukan tulisan cuneiform. Untuk mengirimkan berita rahasia antar kota, mereka menulis pesan di kepala para budak yang baru dicukur, lalu menunggu sampai rambutnya tumbuh. Kemudian budak itu dikirim ke tempat yang dituju. Di tempat tujuan, kepala budak dicukur kembali untuk mengetahui pesan yang tersembunyi.

Kamis, 04 September 2014

Usaha Mencapai Pendidikan Yang Setara



“Pendidikan merupakan hak penting, bagi setiap insan, khususnya pendidikan yang layak dan setara..”
                                               

                               Sore itu, tepat pukul empat, aku berjalan dari lobi utama menuju tempat pemberangkatan bus antar kota. suasana ramai turut menyertai pada waktu itu. karena mungkin sebabnya adalah hari minggu. waktu dimana para pelajar dan para pekerja bersiap-siap untuk beraktivitas lagi keesokan harinya. wajar saja pada saat itu sangat ramai. derap langkahku kupertegas, tujuannya untuk sedikit menakut-nakuti para copet/ tangan2 berdosa yang sering mengambil uang yang bukan miliknya. berjalan dengan sangat tegap, ya, itu yang kulakukan. mungkin sering disebut copet jika di Terminal, tapi disebut koruptor jika berada di tatanan pemerintahan Negara. jadi, copet dan koruptor, sama-saja. sama-sama tidak punya harga diri, dan aku memandang mereka dengan sangat rendah.

                                                 setelah berjalan cukup jauh, akhirnya bus yang kucari telah berada di depanku, Bus Jurusan Semarang. Langsung saja aku memasuki bus itu tanpa ragu, karena sudah tahu bahwa bus yang kini kunaiki adalah bus (ekonomi), bukan yang (patas, perbedaannya ada pada suasana mungkin, kalau bus patas lebih bisa dikatakan akan menyamankan penumpang dengan tempat yang diisi satu orang per-kursi. kalau bus ekonomi lebih bisa dikatakan menyamankan sang sopir. Perbedaannya juga pada tarif yang diberlakukan. Setalah masuk kedalam bus tadi, akupun mencari, kira-kira bangku mana yang tepat untukku, akhirnya aku memutuskan untuk memilih bangku yang berada di tengah, yang waktu itu masih belum terisi orang. Dan setelah aku menunggu bus terisi penuh untuk beberapa saat, buspun berangkat. Di tengah jalan, seperti biasanya, aku sebagai penumpang harus membayar tarif yang diberlakukan dan akan menerima karcis sebagai bukti pembayaran.